note : kalimat ini hanya untaian penghibur diri...

ditengah hiruk pikuk masa-masa krusial dalam semester terakhir perkuliahan...

sebelum semuanya pergi..

ganbatte kudasai...

                                gambari mashou... . 

Apakah ini ...

aku terdampar...

ku sebut dengan nama galau..,

memang lain, seperti tersesat...padahal aku sendiri yang memilih dimensi hidup ini..

Yang ku tahu..Allah sangat sayang padaku...

meski terkadang terucap jua keluh yang bersuara..

lalu ingat lagi Allah sayang aku...

*Aku tak lagi berkeluh...Tabook aja kepalaku kalau mengeluh lagi...

Apakah aku menyesal?

mungkin awalnya iya, kata mulut ku, tapi jujur itu pengakuan emosional..

Namun tersesat di rimbun hutan kegalauan ini...

membuatku sadar...Allah masih sayang padaku...

buktinya, DIA berikan masalah, kegalauan, beban hidup, dan kerikil2 tajam lainnya....

biar aku tegar..biar semakin ditempa semakin kuat...

Selagi nyawa ini masih di badan...

selagi jantung masih memompakan darah...

selagi hati masih merasa...

selagi syaraf masih merespon...

dan selagi aku belum menutup kisah hidupku...

Aku hanya menerima keputusanNYA yang SATU...

Ya aku percaya..

Setiap yang terjadi dalm rantai sejarah hidupku adalah hasil pengesahanNYA atas pilihanku...

Pilihan di tangan kita..Allah lah pengesahnya... 

Ya Allah, jadikanlah aku orang yang jauh dari keluh atas hidup..

Jadikan aku orang yang layak meminta padamu...

itu hentakan teman..terimakasih..aku tersadar..
kalo kepala ku karang..mungkin sudah berderai berkeping melenting..
itu tusukan kawan.. meski tak sampai menembus merobek sampai ke tulang..
namun menggores ke jiwa terasa dalam meski hanya sejengkal dangkal...kecut melukai....
kau anggap ini bercanda teman... itu kata kau saja...
namun si jiwa ini ga bisa terima....tak bisa menyembunyikan ...
kau pikir aku pemain panggung sandiwara,, 
lain dimuka dan beda di hati...
ooooo tiddak bissa....aku juga manusia....

Okelah teman....kini terserah kamu saja...katamu, maumu, perbuatanmu, kamu yang tau...