kanvas buram bocah gelandangan  

Posted by: Unknown in

bocah sepuluh tahun tampak pucat dan bergetar
berjalan menekuk perut
dengan kantong plastik pudar tersembul dibalik saku koyak celana
tak bisa sembunyikan 
pasti dia bocah korban kehidupan
bocah gelandangan
sepanjang terminal hingga stasiun dijejali
demi menyambung hidup untuk hari ini
perut bergetar, lutut goyah, sepotong roti penghibur lambung yang sedang tawuran, mengumpulkan logam rupiahan dari kantong - kantong rapat aneka   
manusia mulai dari kaum papa hingga kaum sosialita
hingga kemarin, selembar koran lusuh halaman tak beraturan diatas meja kedai kopi mengabarkan 'kondisi tragis si penjejal jalanan'
kelaparan
pem'bully'an
kematian

tergolek disudut gelap kota seorang anak gelandangan
dengan satu logam uang seribuan
lutut menekuk perut hingga ke dada
badan dingin, wajah pasi, hingga nadi tak berdenyut lagi





Otanjoubi Okaasan  

Posted by: Unknown in , , ,

Batik untuk Ibu.. Gratuliere Geburstag Muttie..
Otanjoubi Omedetto Gozaimasu, Okaasan..
05/03/013

W3..#Wind, Water, whattt???  

Posted by: Unknown in

Sejumput rumput kering di padang gersang itu masih saja terlihat bahagia, padahal kering telah menggerogotinya hampir kerontang, bahkan tak banyak asa yang bisa melukiskan keberlangsungan hidupnya. Dibalik hamparan ilalang hijau dia masih dengan jumawanya meliuk menarikan tarian alam tanpa peduli akan keadaan. Rupanya ada angin yang menemani sebagai alunan rima irama musik yang tanpa disadari ternyata angin tersebutlah sumber kebahagiaan yang terlihat itu. Angin memang mampu melenakan dan membuat sirumput sejenak melupakan gerogotan kering yang menjalar di tubuhnya. Lalu kepada angin terluahlah rasa cinta. baginya cukup angin, seperti tak butuh apa-apa. Rumput memang beruntung, ditengah kepesimisan mata lain yang memandangnya, dia memiliki angin yang katanya adalah sumber kekuatan hingga ia bisa terus “stay alive".
Namun kini, lambat laun cerita tentang anginpun kian hilang seiring angin tak lagi datang, silih berganti, dan pergi menuju lembah pengembaraan. Rumput mulai tersadar..angin hanya pemberi harapan yang melenakan. Hanya sebagai pelengkap dari fantasi-fantasi akan kehidupan yang ideal. Siapa yang tak akan ternyamankan dengan sepoi yang ditiupkannya pada hamparan kekeringan meski angin hanya menyinggahinya sebentar saja. Namun apa dikata, sirumput yang terlanjur menyenangi keberaaan angin itu jatuh terlalu dalam dan keadaannya semakin menyedihkan. Penungguan yang hanya untuk memenuhi kepuasan khayalannya untuk selalu bisa didatangi angin adalah sia-sia belaka. Meski angin-angin lain dan ilalang mencoba untuk mengajaknya kembali bisa meliuk menari bersama hembusan senandung alam lainnya. Tetap tak bisa meredam harapan rumput. Angin dan rumput seolah tak dapat dipisah.    
Penungguan yang tanpa ujung sepertinya akan berakhir bahagia. Dibalik kisah penungguan rumput, ternyata ada keindahan lain yang hadir tanpa dia duga. Hujan datang membawa butir air yang dengan lembutnya membasahi setiap rongga resapan kehidupan jiwa. Yang dengan perlahannya bergerak menyusuri setiap lekukan ibarat kapiler yang menjangkau sudut terjauh bagian yang bernyawa menghilangkan semua kering yang melanda. Kini hijau rumput adalah tanda bahwa dia telah menemukan sumber kehidupan yang sebenarnya. Ya, Airlah keindahan yang hadir itu. Air telah memberi warna kedamaian pada rumput yang pernah kering itu. air kembali menyuguhkan aroma kelembaban di Padang yang pernah gersang itu. ibarat kerongkongan yang kerontang akhirnya terbasahi juga, melepaskan semua dahaga. lihatlah.. musim semi sebentar lagi akan tiba. benih-benih akan bertunas. tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan. dan sang rumput tentu saja akan selalu bersama air. Meski air hanya datang ketika hujan, tapi air tidak pernah meninggalkan rumput, dan selalu bersama rumput berada dalam hati hati si rumput, yakni mengalir melalui pembuluh kehidupannya. Tidak seperti angin yang mudah pergi silih berganti dan melenakan saat sepoinya berbisik.


Damay 9/3/13
Anxurr       
    

nennydarmayanti@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.