pernah suatu ketika saya merasa seperti pecundang..menyesali banyak hal dalam hidup saya..terkadang juga mengeluhi sesuatu yang diluar keinginan saya..
mungkin pernah juga tanpa saya sadari terlontar kata membandingkan diri dengan orang lain yang pada akhirnya akan mendeskreditkan saya seperti seseorang yang kufur akan nikmat..
namun pada akhirnya saya mulai menyadari..★
benar saja..
tidak perlulah membanding-bandingkan apa yang orang lain telah capai, lalu timbul niat menyaingi untuk dapat pencapaian yang sama pula bahkan ingin lebih
darinya..pada dasarnya sebuah pencapaian bukanlah penonjolan sebuah rasa ego .. namun perjuangan masing-masing diri dengan selalu menyertakan nama Tuhannya..
atau melihat ke sekeliling yang jauh memprihatinkan keadaannya yang dipikir selama ini dirilah yang memprihatinkan..lalu dengan begitu barulah terucap syukur atasrezkinya...
Bukan i t u ✘
cukup dengan melihat ke dalam diri..bahwasanya Allah telah membekali setiap kita dengan segala potensi diri..dan diberi curahan rezki serta di biarkan kita mengolah rezki dan potensi diri itu..dengan terus berusaha menemukan lentera yang mampu menuntun diri menuju pencapaiannya..sambil menunggu bagaimana putusanNYA atas semua itu.
dan cukup dengan tidak mengeluh terhadap apa yang terjadi dengan diri dan tetap berprasangka baik kepada Allah tanpa perlu membandingkan antara kehidupan dan capaian orang lain dengan keadaan kita..maka dengan begitu diri senantiasa memiliki rasa syukur itu..
tidak hanya bersyukur atas rezki saja..tapi juga bersyukur atas kesusahan dan kepahitan yang diujikan...
★damay
pancarobadibulan mei
mungkin pernah juga tanpa saya sadari terlontar kata membandingkan diri dengan orang lain yang pada akhirnya akan mendeskreditkan saya seperti seseorang yang kufur akan nikmat..
namun pada akhirnya saya mulai menyadari..★
benar saja..
tidak perlulah membanding-bandingkan apa yang orang lain telah capai, lalu timbul niat menyaingi untuk dapat pencapaian yang sama pula bahkan ingin lebih
darinya..pada dasarnya sebuah pencapaian bukanlah penonjolan sebuah rasa ego .. namun perjuangan masing-masing diri dengan selalu menyertakan nama Tuhannya..
atau melihat ke sekeliling yang jauh memprihatinkan keadaannya yang dipikir selama ini dirilah yang memprihatinkan..lalu dengan begitu barulah terucap syukur atasrezkinya...
Bukan i t u ✘
cukup dengan melihat ke dalam diri..bahwasanya Allah telah membekali setiap kita dengan segala potensi diri..dan diberi curahan rezki serta di biarkan kita mengolah rezki dan potensi diri itu..dengan terus berusaha menemukan lentera yang mampu menuntun diri menuju pencapaiannya..sambil menunggu bagaimana putusanNYA atas semua itu.
dan cukup dengan tidak mengeluh terhadap apa yang terjadi dengan diri dan tetap berprasangka baik kepada Allah tanpa perlu membandingkan antara kehidupan dan capaian orang lain dengan keadaan kita..maka dengan begitu diri senantiasa memiliki rasa syukur itu..
tidak hanya bersyukur atas rezki saja..tapi juga bersyukur atas kesusahan dan kepahitan yang diujikan...
★damay
pancarobadibulan mei
This entry was posted
on 13:44
and is filed under
Suara
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.