KOTA PADANG DALAM RETORIKA  

Posted by: Unknown in

Mengapa perencanaan tata ruang menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sekarang? Untuk menjawab pertanyaan ini ternyata tidak dapat dijelaskan melalui satu atau dua kalimat saja. Sebab perencanaan merupakan upaya manusia dalam menghadapi tantangan agar dapat hidup lebih layak dalam totalitas penataan ruang yang efisien dan efektif. Di samping itu, dengan perencanaan diharapkan persoalan-persoalan yang tumbuh dimasa yang akan datang telah diketahui sejak dini. Setidaknya prediksi telah dicatat untuk dicarikan alternatif pemecahannya. Jelas bahwa setiap perencanaan dirancang agar mampu memprediksi persoalan-persoalan yang tumbuh dikemudian hari.
Perencanaan tata ruang sangat berkaitan dengan tatanan suatu perkotaan. Kerumitan di perkotaan berkaitan dengan dinamika perkembangan kota. Penduduk kota selalu berubah dan bergerak yang seringkali susah ditebak. Apalagi mengingat sekarang ini derasnya arus urbanisasi yang berdampak pada merosotnya nilai relief suatu permukaan tatanan kota. Menarik sekali membahas mengenai permasalahan tata ruang wilayah dengan memaparkan segala bentuk permasalahannya serta mencarikan solusi terhadap permasalahn tersebut. Mari kita ambil permasalahan yang terjadi di kota yang baru saja dilanda gempa dahsyat 30 september lalu, kota Padang. Mengapa kita fokuskan diskusinya untuk kota Padang?Ya, Padang mulai bangkit dari bencana, Padang mulai membangun, dan Padang membutuhkan kita generasi mudanya untuk senantiasa mencurahkan setiap gagasan intelektualitasnya demi kebangkitan dan kemajuan kota Padang.
Kota Padang masih perlu banyak pembenahan di sana sini. Masih banyak ditemukan sisi kelam penataan ruang yang kurang efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan penataan ruang di kota, masih sering terjadi permasalahan yang bersumber pada kemampuan sumber daya aparat Pemko, seperti belum terwujudnya kesamaan pola pikir dan persepsi para aparatur pemerintah kota terhadap upaya menangani permasalahan penataan ruang serta masih lemahnya upaya-upaya untuk menterpadukan rencana-rencana pembangunan dan mensinkronkan program-program pembangunan sektoral dan kota melalui pemanfaatan tata ruang. Dan kini pasca gempa, tugas pemko menjadi dua kali lipat, yaitu ditambah dengan upaya mengembalikan infrastruktur bangunan serta perencanaan lahan lain sebagai tempat untuk membangun pusat-pusat pemerintahan yang baru. Berangkat dari permasalahan ini mungkin kita bisa memberikan kontribusi berupa gagasan ataupun diskusi tertulis untuk lebih baiknya tatanan ruang kota Padang.

Kota Padang adalah kota yang boleh dikatakan menyelenggarakan pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Padang merupakan salah satu kawasan cepat tumbuh yang dalam perkembangannya terjadi konurbasi antara kota Padang dengan kota dan kabupaten yang berdekatan membentuk “Kawasan Metropolitan Padang”. Menurut pemaparan Direktur Penataan Ruang Wilayah I, Bahal Edison Naiborhu, dalam pembahasan usulan daerah untuk meningkatkan status Padang menjadi Kota Metropolitan, mengatakan bahwa konsep Green Metropolitan diusung untuk mendukung konsep pengembangan Provinsi Sumatera Barat, yang mengembangkan konsep penataan ruang berdaya saing dan terpadu berbasis kelestarian lingkungan hidup. Dan nilai plus dari konsep tata ruang wilayah Kota Padang ini adalah karena tetap mempertahankan kawasan hutan lindung dan kawasan suaka alam serta kawasan pelestarian alam yang ada di kawasan ini. Inilah salah satu bukti bahwa Padang masih tetap memperhatikan etika konservasi.
Sementara dukungan infrastruktur telah siap dengan adanya Pelabuhan Internasional Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau. Diharapkan Kawasan Metropolitan Padang dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan pantai barat Sumatera. Padang saat ini mulai membangun dari bencana. Berbagai infrastruktur baik dari pemerintahan maupun non kepemerintahan sedang direncanakan pembangunannya bahkan ada yang sedang dalam proses pengerjaan.
Baru – baru ini sedang ada perencanaan untuk pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang. Bencana gempa bumi yang melanda Kota Padang 30 September 2009 lalu, yang telah menghancurkan sebagian besar fasilitas perkantoran di lingkungan Pemko Padang harus segera dilakukan percepatan pembangunannya. Dan saat ini pemko butuh dukungan masyarakat yaitu,  untuk membangun kembali pusat perkantoran yang lokasinya dipindahkan ke tempat lain. Menurut Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, Sp, pemindahan lokasi perkantoran itu selain terkait dengan alasan mitigasi bencana alam, sekaligus mengurangi tekanan lalulintas ke kawasan pusat kota saat ini. Itu salah satu kebijakan yang memperhatikan tidak hanya nilai sosial saja, tetapi juga menyangkut nilai keamanan.
Dari beberapa lokasi alternatif yang ada, maka berdasarkan rekomendasi dari Tim Ahli yang tergabung dalam Badan Pendamping Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BPRR) Kota Padang ditetapkan dua lokasi yang paling memungkinkan, yaitu Bukit Napa dan kawasan Air Pacah. Khusus Air Pacah sebagai kawasan pusat administrasi Pemko Padang sudah tertuang dalam Perda No.10 Tahun 2005 Tentang Tata Ruang Wilayah Kota Padang Periode 2004-2013, ujar Mahyeldi.
starGuna memperepat proses implementasi pembangunan pusat perkantoran Pemko telah direncanakan beberapa kegiatan tahun 2010 yaitu meliputi, revisi RTRW Kota Padang yang didanai APBN Tahun Anggaran 2010 melalui Ditjend Penataan Ruang Departemen PU. Juga ada beberapa kegiatan lain yang secara tidak langsung menunjang implementasi pemindahan pusat perkantoran Pemko itu, seperti rencana pemulihan ekonomi kota, penataan kawasan Pasar Raya Padang dan sekitarnya serta perencanaan/ penataan kawasan Padang lama.
Tampaknya Pemko Padang benar-benar merencanakan penataan ruang ini dengan matang. Penataan kawasan Pasar Raya Padang menjadi diskusi menarik sekali untuk dibahas. Mungkin semua orang banyak mengeluhkan kesemrawutan yang terjadi di kawasan Pasar Raya Padang tersebut. Mulai dari pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di jalan-jalan raya yang seharusnya untuk kendaraan, malah beralih fungsi sebagai lahan untuk berjualan sampai dengan kendaraan angkutan umum yang bercampur jalurnya dengan kendaraan pribadi. Lihatlah kemacetan, pasar yang sempit, serta pengelolaan sampah yang kurang baik menyebabkan pencemaran udara dengan menimbulkan bau busuk dan merupakan sumber penyakit. Pengelolaan sampah ini semata-mata tidak hanya kesalahan dari petugas kebersihan, tetapi merupakan kesalahan masyarakat maupun pemerintahan sendiri. Saya rasa jika diberlakukan suatu kebijakan atau peraturan yang benar-benar menerapkan sanksi, tentu para pedagang tidak akan mau melakukan pembuangan sampah yang sembarangan. Hendaknya pemerintah membuat peraturan yang tidak merugikan pedagang namun tidak pula merugikan petugas kebersihan.
Pembenahan memang harus dimulai dari yang kecil. Bagaimana bisa kita membangun suatu yang besar kalau hal yang kecil dan sepele saja kita masih tidak bisa mengatasinya. Lalu bagaimana dengan sistem transportasi di kota Padang?. Sebagai seorang mahasiswi yang sangat sering bersentuhan dengan yang namanya transportasi umum, baik angkot maupun bus kota sangat menyayangkan sekali kebrutalan dan keamburadulan sistem transportasi yang sangat tidak  tertata dengan benar. Bahkan sampai saat ini saya masih bertanya-tanya dimana terminal untuk masing-masing angkutan tersebut. Sampai saya mengenal istilah “terminal bayangan” .Setahu saya untuk bus kota jurusan Lubuk Buaya – Pasar Raya, terminal bayangannya ada di depan Pos Indonesia. Disana tidak tanggung-tanggung pula kemacetan yang terjadi. Apalagi setelah berpapasan dengan angkutan umum yang lain. Melewati pasar raya, layaknya melewati leher botol. Jalanannya sangat kecil dan sempit ditambah pula dengan jalanan sekitar Permindo yang dipadati dengan pondok-pondok pedagang yang berjualan yang sangat mengurangi lebar badan jalan yang berujung pada kemacetan juga.
1924870. Sudah saatnya Kota Padang memiliki transportasi publik yang aman, nyaman dan ekonomis. Sekarang, jenis angkutan publik yang ada, sudah semakin tak seronok (tak menyenangkan) dengan berbagai aksesoris dan hidangan musik yang membuat telinga pecah, ditambah dengan perilaku sopir yang tidak peduli dengan penumpang selaku konsumen mereka. Menurut Dahnil, perilaku para sopir tersebut, timbul karena tidak berjalannya fungsi dan pengawasan aparat terkait dalam menertibkan pelaku jasa transportasi, sehingga mereka merasa aturan dan keberadaan aparat, tidak ada apa-apanya. Seharusnya perilaku para sopir yang sudah mulai meresahkan tersebut, seperti berhenti sembarang tempat, memakai musik yang sangat keras, sampai dengan mempekerjakan sopir yang masih di bawah umur sudah harus diberikan tindakan yang bukan hanya berupa tilang atau peringatan saja, tapi sudah harus dicabut izin trayeknya. Banyak alasan-alasan klasik yang sering diutarakan para pengendara angkutan yang sering tidak ditanggapi dan aparat bertahun-tahun pula lengah. Buktinya, angkot pakai musik yang sangat bising tetap bebas hilir-mudik dengan aman. Malah angkot atau bus kota juga dihiasi seronok supaya terlihat gaul sehingga menutupi semua kaca-kacanya serta mengurangi kenyamanan dan rawan tindakan kriminal. Sedangkan Kepala Dinas perhubungan Kota Padang, seakan tutup mata melihat kenyataan yang terjadi.
Sebenarnya banyak sekali permasalahan tata kota yang terjadi pada sistem transportasi umum ini. Misalnya lagi di jembatan yang ada di Simpang Haru, Kota Padang. Di sana juga sering terjadi penumpukan kendaraan. Lalu lintas di sana kurang terperhatikan oleh aparat keamanan. Dan kini tampaknya sedang dibangun sebuah jembatan baru disebelah jembatan yang lama.
Kelanjutan pemecahan masalah tata ruang yang kurang efektif di kota Padang ini yaitu dengan mengoperasikan kembali terminal Aia Pacah yang sudah cukup lama vakum. Karena sudah seharusnya angkutan umum untuk tidak terkonsentrasi pada satu kawasan saja yaitu pusat kota. Lihatlah kini relief kota padang yang sempit, angkutan berserakan. Seharusnya Pemko juga memikirkan pembagian rute angkutan agar tidak terjadi penumpukan angkutan pada satu titik.

Written by : Nenny Darmayanti
*Dari berbagai sumber. Untuk melengkapi tugas Biokonservasi dengan tema Tata Ruang Kota



This entry was posted on 13:32 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar

nennydarmayanti@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.